Minggu, 05 Desember 2010

Kouxian, Psychedelic Experience, dan LSD

Hahahaa.. lama aku tak berkunjung ke dunia maya, lama tak mengunjungi blog ini. Sang empu-nya blog banyak bersuara, aku tertinggal banyak cerita. Okeh, kali ini aku juga mau berbagi cerita. Cerita yang bisa kalian gunakan sebagai pengantar tidur atau bahkan sekedar dijadikan bahan hayalan sambil ‘bengong menghamburkan-hamburkan air dengan skala yang BESAR’ di kamar mandi. Cerita tentang alat musik etnis dan hubungannya dengan pengalaman Psychedelic sampai dengan lagu The Beatles, LSD.
Oke marii..



Mouth harp, konon alat musik ini adalah alat musik pertama yang dibuat manusia di berbagai benua di dunia. Alat musik ini dikenal di berbagai negara dengan sebutan dan bentuk yang beraneka ragam.
Di negara-negara barat alat musik ini disebut Juice Harp, atau biasa dikenal dengan sebutan Jew’s Harp (akibat perbedaan dialek antara Eropa dan Inggris, dan sama sekali tidak memiliki keterkaitan dengan suku bangsa Israel atau Yahudi). Bentuknya menyerupai harpa, dimainkan dengan menggunakan mulut–gagangnya diapit langsung dengan gigi bagian atas serta bawah, lalu tangkainya dipukul/disentuh dengan jari, sehingga menimbulkan suara. Sewaktu dimainkan juice harp akan memberikan getaran langsung pada gigi pemainnya.

 (gambar Jew's Harp dipinjam dari wiki)


Đàn môi, adalah salah satu alat musik tiup tradisional di Vietman. Biasa terbuat dari bahan logam kuningan tipis yang diberi sarung pelindung diluarnya sebagai hiasan. Bentuknya berbeda dengan juice harp dari eropa dan cara memainkannya pun sedikit berbeda. Tangkai besi dan-moi diapait menggunakan bibir bagian atas dan bawah. Sehingga sewaktu dimainkan, getaran yang ditimbulkan alat musik ini tidak sampai ke gigi.

 (gambar Dan Moi dipinjam dari ebay)


Kouxian. Alat musik ini berasal dari suku adat (Non-kekaisaran Han) di China yang tersebar di beberapa daerah seperti Yunnan, Guangxi, atau Guizhou. Biasanya kouxian terdiri dari satu set mouth harp yang berbentuk seperti daun dengan fungsi suara masing-masing helai yang berbeda. *Bisa kalian cari dan dengarkan di youtube.

(gambar Kouxian dipinjam dari wiki)
 
Dan masih banyak sekali ragam bentuk dan nama untuk alat musik ini di berbagai negara di dunia;
  • Di daerah kepulauan Sicilia-Italy, alat musik ini dikenal dengan sebutan ‘Marranzanu’.
  • Di India alat musik ini dikenal dengan sebutan ‘Morsing’.
  • Di Indonesia sendiri tepatnya di daerah Kalimantan, oleh suku dayak pedalaman alat musik ini dinamai ‘geng-gong’. Bedanya geng-gong di Indonesia terbuat dari batang bambu yang dibelah tipis.
Lebih lanjut, jenis alat musik tiup ini jika dimainkan akan menimbulkan suara dan getaran dari lempengan besinya. Dalam keadaan otak sadar atau waras suara yang ditimbulkan alat ini akan terdengar lucu bahkan cenderung konyol. Namun jika otak kita sedang mengalami exp(*), suara ini akan terdengar sangat merdu penuh warna yang dapat mengisi raung di udara bahkan mampu menjalar mewarnai aliran darah, sungguh indah.

(*)Kujelaskan sedikit maksud dari kata ‘The Psychedelic Experience’ disini yang kusingkat menjadi kata ‘exp’. 
Yaitu keadaan dimana otak kita kehilangan kendali akan kesadaran/kewarasan diri, atau keadaan dimana otak sulit membedakan antara kesadaran dan halusinasi. Otak mengalami pengalaman baru yang tidak biasa, yang terkadang membuat seseorang yang sedang mengalami keadaan ini merasa sangat kreatif dengan kinerja dan fungsi otak mengalir sangat lancar, seperti mengalami pengalaman seni yang luarbiasa. 
Pengalam ini bisa terjadi akibat pengaruh zat atau bahan-bahan kimia tertentu yang biasanya terkandung dalam tumbuhan seperti ganja, jamur atau buah candu.
Berhubung aku bukan psikolog, dokter atau ahli kimia, jadi harap maklum kalau penjelasanku berantakan macam pasar tradisional.
Lanjut lagi, pada level ‘exp’ tertentu dengan persepsi kesadaran indera yang tidak normal seseorang yang memainkan alat musik ini bisa jadi ketagihan mendengar indah dan merdu suaranya, dan lantas bisa memainkan alat musik ini terus menerus sampai yang bersangkutan merasa terpuaskan. 
Namun bahayanya pada banyak jenis mouth harp ketika dimainkan akan menimbulkan getaran yang cukup kuat pada gigi pemainnya. Walau untuk level ‘exp’ tertentu hal ini memberi sensasi tersendiri, namun tanpa sadar getaran yang ditimbulkan pada gigi dapat mempengaruhi saraf dan bahkan menjalar sampai ke otak sehingga mampu membuat si pemain tidak sadarkan diri atau bahkan lebih bahaya lagi, gila. Gila akibat pengaruh suara dan getaran yang dihasilkannya, sungguh sensasi yang menyenangkan sekaligus sangat berbahaya.
Kecuali untuk alat musik Dan moi, dan tentunya sang legenda, Kouxian.
Bagi para penikmat ‘
psychedelic experience’, alat music kouxian dipercaya memiliki suara paling merdu dan indah diantara jenis alat musik mouth harp lainnya, dan yang paling penting kouxian tidak menimbulkan getaran pada gigi. Sehingga sangat aman dan ringan untuk dimainkan–disaat mengalami ‘exp’. Walau sayang alat musik kouxian ini sudah sulit ditemukan.
Beruntung dulu aku pernah menyentuh dan memainkan Kouxian ini dari seorang backpacker asal Jerman. Katanya dia pernah singgah di China dan lantas mendapatkan Kouxian disana. Dia bahkan gak rela kouxian nya kubeli atau kutukarkan dengan paket perjalanan, transportasi dan menginap gratis di Nusa Lembongan selama dua hari.

Seperti halnya kouxian, Lucy memberi ketegangan dalam gelombang pasang yang ganas penuh ceria. Memberi ketenangan dalam jeritan tajam, disisi lain memberi ancaman yang menentramkan hati, Lucy in the Sky with Diamonds.

(gambar Lucy In The Sky dipinjam dari wiki)

Postscriptum :
Lucy In The Sky With Diamonds – The Beatles, lantas banyak diartikan secara implisit sebagai LSD oleh para penggemarnya, terutama para penikmat psychedelic expereience: didengarkan sambil mengkonsumsi LSD. (Lebih lanjut tentang LSD baca disini).

sumber: 

 

0 komentar:

Posting Komentar