Minggu, 05 Desember 2010

Psychedelic Album Artwork: How I Learned to Stop Worrying and Love The Psychedelic

(Lagi-lagi judulnya adaptasi)
Rasanya…seperti melihat pijaran terbaik dari bola lampu 5 watt murah yang biasa dibungkus kotak kertas daur ulang kualitas rendah. Tapi kamu akhirnya sadar bisa lepas dari renungan 60 menit dibalik jendela rumah melihat ibu bermain api, atau sadar kamu jadi minyak yang mustahil larut di dalam sirup shoegaze, air ambient, dalam gelas confusion.  Saya setuju bila kebahagiaan yang murah kita dapat dari menjawab “Pertanyaan konyol minggu ini”.   Dan rasa leganya sama besar dengan menjawab “Pertanyaan serius minggu ini”. Hey Yond! Langsung saja!  Lalu apa pertanyaan konyolnya? Dan apanya yang beda dengan pertanyaan serius minggu ini? 


Pertanyaan serius minggu ini seperti: “Bagaimana mengisi 6 jam malam minggu bersama pacarmu?” Kamu tahu makan soto ayam dan berjalan di taman hanya menghabiskan 2 jam sebelum kepalamu meledak dilanda tsunami kebosanan. Dan pertanyaan konyol minggu ini bisa meletup dari kondisi seperti: “ Temanmu baru saja tergila-pukau dengan lagu-lagu MGMT, tapi dia benci lirik galaunya” Saya bilang gunakan kuping saja untuk mendengarkan lagunya, tak perlu mata, tak perlu kamu baca liriknya agar kamu tahu psychedelic itu seperti minum jus kemasan rasa apa (Saya sendiri tak tahu campuran buah apa. Hanya ingin terlihat lebih pintar dari orang yang bertanya. Hehe) Masalahnya, saya telah menjelaskan paham yang salah untuk teman saya. Dengan berkata,”Dengarkan saja, tak perlu melihat” seperti bekerja di kantor tanpa program training di awal. Teman saya harus mendengarkan juga melihat MGMT. Tapi jika dia menolak membaca liriknya, apa yang harus dia lihat tentang MGMT?

Tentu saja album artwork-nya! Hah. Berhenti memandang nafsu celana neon merah Andrew di cover “Oracular Spectacular”. Atau urungkan niatmu untuk mencari taring di cover bergambar ombak  menggigit “Congratulations”. Menatap album cover grup psychedelic adalah kebahagiaan yang lebih lama bertahan dari arti Psychedelic di kamus Oxford. Duo Brooklyn MGMT bukan semata andalan psychedelic disini. Kamu harus lihat semua, dari Deerhunter di Amerika sampai Dunge di Swedia. Album artwork adalah hal paling menarik yang bisa psychedelic tawarkan jika kamu menolak sodoran LSD atau magic mushroomreview new comer kelompok musik psychedelic di majalah remaja berbahasa Prancis. Seperti MGMT bilang: “It’s Working!” temanmu. Ini benda sederhana yang lebih praktis untuk mengenal dunia musik hipnotis ketimbang  membaca setumpuk

Terlihat buruk jika kita memperkenalkan tradisi album artwork band Psychedelic lewat posting-an berjudul, “Top Ten Finest Psychedelic Music Cover All Time”. (Grammar-nya saja salah. Selalu) Selain perlu menelan 1 pil aspirin untuk mengambil 10 dari 1000 album cover terbaik, usaha ini menghabiskan waktu dan sumber daya listrik.  Jadi, kita akan lebih gila dengan menendang dan memasukkan-paksa ribuan album artwork psychedelic ke tiga kotak kategori yang minimalis, subjektif sekali, dan memberikan satu contoh vulgar kepadamu. Yaw! Get Set Go!

 1. Yang Menyeret Jam Bangun Pagi Hippies (MGMT – Congratulations)



Kamu bisa tahu Comix itu berarti komik porno murahan yang dibawa Hippies. Kamu bisa tahu Head Shop adalah sebutan buat toko kelontong yang menjual Comix. Ini semua perkara kultur yang tertera. Psychedelic Rock, Hippies, Art Truck, Tied-Eye Clothes, etc. Grup musik psychedelic suka membawa tong kultur ini lalu menumpahkannya di atas ribuan kopi kover album yang tercetak. Yang terlanjur menjadi kebiasaan adalah, grup psychedelic ingin dikenal sebagai grup psychedelic. Mereka ingin identitas itu jelas, dari busana panggung yang berbau pengunjung Woodstock ’69, foto dengan efek vignette puluhan persen, dan yang pasti kover album. Menyeret bagian dari budaya mereka hanyalah salah satu cara.

Congratulations milik MGMT anggaplah contoh terpopuler. Kovernya didesain oleh seniman asal Los Angeles, Anthony Ausgang. Ausgang adalah salah satu seniman beraliran lowbrow art berpengaruh di Pantai Barat. Sementara lowbrow art movement sendiri mudah dideskripsikan sebagai: “Kepala Kultur Psychedelic Divisi Seni”. Lowbrow art adalah ikon psychedelic di sektor seni. Jika kamu melihat sampul Congratulations, maka kamu melihat lowbrow art, dan itulah bagian dari budaya mereka. Semudah itu MGMT ingin menjelaskan darimana musik mereka berasal.

2. Yang Menampilkan Ilustrasi iIusi Efek Psychedelic? (Tame Impala – Innerspeaker)


Terkadang alasan mayor bagi mereka untuk mengambil bagian dari budaya psychedelic ialah… ketertarikan akan kegiatan menyedot LSD atau meramu jamur ajaib dan menyiapkan waktu luang untuk menerima efek psychedeliahahaha. Di dalamnya tersirat tawa girang gembira melihat putaran 18.000 rpm antara pohon, bukit, langit, dan awan. Senang akan Tuhan yang mengabulkan permohonan agar tak ada batas untuk atas dan bawah sehingga tak perlu tiket pesawat untuk melihat awan dari dekat.

Kover Innerspeaker punya Tame Impala berujar sederhana, menggambar ilusi pandangan yang bergelombang akibat visualisasi fiktif gelombang suara maha dahsyat. Komposisi yang menarik susunan foto lanskap alam  yang mereka pilih dan efek Photoshop simpel yang mereka pakai namun berkesan jelas kalau mereka macam band yang bernyanyi sambil melayang. Berbicara mengenai hubungan “Speaker” dan “Psychedelic”, memang terdengar aneh saat kita berbicara ilusi dampak psychedelic dengan contoh kover Innerspeaker. Tapi bagaimana dengan pernyataan: “Saat kau berhalusinansi, tak hanya pandangan benda sekitarmu yang berputar, tapi suara yang aneh juga datang dan bergetar di telinga”

3. Yang Membuatmu Berguna Sebagai Mahasiswa Psikologi (Animal Collective – Merriweather  Post Pavilion)


Mungkin mulai sekarang kau bisa percaya jawaban anak pecandu ringan yang duduk disebelahmu saat kamu kebingungan akan prinsip teori Gestalt ditengah ujian semester. Hipster pecinta Psychedelic Rock bisa saja membaca buku Psikoanalisis Sigmund Freud beberapa menit sebelum The Flaming Lips naik keatas panggung. Ini yang kadang disukai. Mereka tak hanya bersenang-senang akan revolusi seks, legalisasi obat-obatan, dan malas memakai bra. Beberapa dari populasinya mengejar totalitas, yaitu mencari perspektif lain dari psychedelic: secara ilmu pengetahuan. Hah.

Anak Domino Records terampil lainnya, Animal Collective, memakai karya psikolog Jepang, Akiyoshi Kitaoka yang mashyur lewat rangkaian karya ilustrasi optikalnya. Selama lebih dari 10 tahun terakhir, Kitaoka berusaha menerjemahkan lebih banyak visualisasi mengenai prinsip visual perception, visual illusion, dan teman-teman sejawatnya. Kover Merriweather Post Pavilion berupaya menarikmu larut dalam sensasi ombak dedaunan Leucaena leucocephala dibanjiri latar tied-eye gradasi ungu membingungkan. Emmm, sebenarnya tak menutup kemungkinan Animal Collective memakai visualisasi Pak Kitaoka untuk membuatmu larut lalu terhipnotis dan tanpa sengaja menghabiskan 8.99 Poundsterling di eBay untuk membeli CD-nya.
Sekedar gerbong kalimat penutup tulisan saja, Animall Collective bisa kamu labeli dengan stiker bertuliskan “band psychedelic paling terdidik ilmu visualnya sepanjang masa”. Tahun ini mereka baru saja merilis ODDSAC, film eksperimental yang memuat banyak-banyak psyhedelic visuals.

Oh iya, saran terakhir. Kalau temanmu hanya mendengarkan Animal Collective berarti dia cuma menguasai Gestalt. Jadi, jangan tanya Teori Kognitif Jean Piaget ke dia. Berbaiklah!

sumber: 
http://transmissionparty.wordpress.com/2010/10/30/kover-album-psychedelic-how-i-learned-to-stop-worrying-and-love-the-psychedelic/


 

 

0 komentar:

Posting Komentar